Powered By Blogger

Senin, 13 Juni 2011

Otomotif Ekskul Unggulan di SMAN 1 Darma

Manusia dianugerahi dengan otak kiri dan kanan. Oleh karena itu, kecerdasan anak tidak hanya dapat dilatih dengan cara belajar di kelas. Kecerdasan juga bisa diasah melalui berbagai kegiatan ekstrakurikuler.
Saat ini pada tahun ajaran 2010/2011 SMAN 1 Darma telah merintis sebuah Eksul baru yaitu Ekskul Otomotif .
Ekskul Otomotif adalah program keahlian yang mempersiapkan siswa menjadi tenaga yang terampil di bidang perbaikan dan perawatan otomotif dan penguasaan teknologi mekanik meliputi perbaikan motor bakar, kelistrikan, serta chasis kendaraan. Siswa dibekali kemampuan dasar pengenalan mesin motor, perbaikan dan penyusunan ulang.
Kegiatan eksul otomotif SMAN 1 Darma dilaksanakan rutin setiap 2 kali seminggu yaitu hari Selasa dan Kamis, dan ekskul ini dibimbing langsung oleh seorang tenaga ahli otomotif yang berpengalaman yang sering disapa Kang Ajat. Sekarang ini jumlah anggota yang aktif dan sering latihan rutin jumlah 10 orang yang di ketuai oleh siswa kelas XI IPS1 Ihin Nasihin.

Pengalaman ilmu yang didapat dari ekskul ini diharapkan nantinya menjadi ahli mekanik otomotif, ahli merancang dan membuat furniture otomotif, ahli dalam bidang perbaikan dan penyusunan otomotif dan dapat bekerja di beberapa bengkel otomotif, ASTRA, dan lain-lain atau dapat pula berwirausaha mendirikan bengkel sendiri.

Kini Eksul tersebut menjadi Ekskul unggulan di SMAN 1 Darma. 

Minggu, 10 April 2011

Mengetahui 4 Kompetensi Guru


KOMPETENSI GURU

       Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 74 tahun 2008 tentang Guru, Pasal 2 disebutkan bahwa Guru wajib memiliki Kualifikasi Akademik, Kompetensi, Sertifikat Pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

      Kompetensi yang dimaksud adalah seperangkat pengetahuan, ketrampilan dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dikuasai dan diaktualisasikan oleh guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalan.

        Kompetensi Guru sebagaimana dimaksud meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi. Kompetensi Guru bersifat holistik.

  1. Kompetensi pedagogik  merupakan kemampuan Guru dalam pengelolaan pembelajaran peserta didik yang sekurangkurangnya meliputi:
1)      pemahaman wawasan atau landasan kependidikan
2)      pemahaman terhadap peserta didik
3)      pengembangan kurikulum atau silabus
4)      perancangan pembelajaran
5)      pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis
6)      pemanfaatan teknologi pembelajaran
7)      evaluasi hasil belajar; dan
8)       pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.

  1. Kompetensi kepribadian sekurang-kurangnya mencakup kepribadian yang:
1)      beriman dan bertakwa
2)      berakhlak mulia
3)      arif dan bijaksana
4)      demokratis
5)      mantap
6)      berwibawa
7)      stabil
8)      dewasa
9)       jujur
10)  Sportif
11)  menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat
12)  secara obyektif mengevaluasi kinerja sendiri, dan
13)  mengembangkan diri secara mandiri dan berkelanjutan.

  1. Kompetensi sosial merupakan kemampuan Guru sebagai bagian dari Masyarakat yang sekurang-kurangnya meliputi kompetensi untuk
1)      berkomunikasi lisan, tulis, dan/atau isyarat secara santun
2)      menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional
3)      bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, pimpinan satuan pendidikan, orang tua atau wali peserta didik
4)      bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar dengan mengindahkan norma serta sistem nilai yang berlaku, dan
5)      menerapkan prinsip persaudaraan sejati dan semangat kebersamaan.

  1. Kompetensi profesional  merupakan kemampuan Guru dalam menguasai pengetahuan bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni dan budaya yang diampunya yang sekurang-kurangnya meliputi penguasaan:
1)      materi pelajaran secara luas dan mendalam sesuai dengan standar isi program satuan pendidikan, mata pelajaran, dan/atau kelompok mata pelajaran yang akan diampu
2)      konsep dan metode disiplin keilmuan, teknologi, atau seni yang relevan, yang secara konseptual menaungi atau koheren dengan program satuan pendidikan, mata pelajaran, dan/atau kelompok mata pelajaran yang akan diampu.

Kompetensi Guru dirumuskan ke dalam:
1)      standar kompetensi Guru pada satuan pendidikan di TK atau RA, dan pendidikan formal bentuk lain yang sederajat
2)      standar kompetensi Guru kelas pada SD atau MI, dan pendidikan formal bentuk lain yang sederajat
3)       standar kompetensi Guru mata pelajaran atau rumpun mata pelajaran pada SMP atau MTs, SMA atau MA, SMK atau MAK dan pendidikan formal bentuk lain yang sederajat, dan
4)      standar kompetensi Guru pada satuan pendidikan TKLB, SDLB, SMPLB, SMALB dan pendidikan formal bentuk lain yang sederajat.

           Standar kompetensi Guru dikembangkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan dan ditetapkan dengan Peraturan Menteri.

Jumat, 11 Maret 2011

Gempa & Tsunami Jepang 11 Maret 2011


United States Geological Survey memperkirakan bahwa gempa Jepang terjadi pada pukul 13.46 waktu setempat. Pusat gempa diperkirakan ada di 130 km sebelah timur Sendai, Honshu, atau 373 km tenggara Tokyo pada kedalaman 24 km.
Sebelumnya, gempa dilaporkan berkekuatan 7,9 magnitude. Namun, laporan tersebut kemudian direvisi menjadi 8,9 magnitude. Dilaporkan bahwa gempa ini merupakan salah satu yang terbesar dalam 20 tahun terakhir.

Gempa bumi mengguncang gedung-gedung di Tokyo, menyebabkan korban jiwa, kebakaran, dan memicu timbulnya tsunami setinggi 4 meter, berdasarkan laporan NHK dan beberapa saksi. Peringatan tsunami setinggi 10 meter pun dikeluarkan.

Jepang dilanda gempa bumi berkekuatan 8,8 SR di lepas pantai timur laut Jumat, yang memicu tsunami setinggi 4 meter. Gelombang tsunami itu menghanyutkan mobil dan merobek bangunan di sepanjang pantai di dekat pusat gempa.


Gempa yang melanda pukul 02:46 itu diikuti oleh serangkaian gempa susulan, termasuk satu gempa 7.4 SR sekitar 30 menit kemudian. US Geological Survey memperbarui kekuatan gempa pertama yang berkekuatan 8,8 SR.

Akibat gempa tersebut, peringatan tsunami juga sampai di Indonesia. Menurut situs Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, tsunami diperkirakan sampai di Papua, Maluku Utara, dan Sulawesi Utara pada pukul 18.00 WIB.

Peringatan tsunami kini diperluas hingga ke wilayah pasifik Rusia, Filipina, dan Indonesia. Sejauh ini dilaporkan 20 orang terluka di Tokyo setelah sebuah atap aula roboh di sebuah sekolah saat pesta kelulusan berlangsung. 

Sumber : Kompas & Tempo

Selasa, 08 Maret 2011

Karakteristik Siswa Sekolah Menengah Atas (SMA)

Cole (dalam Erman Amti, 1994:13) menyatakan periodesasi perkembangan manusia sebagai berikut:

Periode
Umur

Infancy
Early Children
Middle Childhood

Pre-Adolescence or Late-childhood
Early Adolescence
Middle Adoslence
Late Adolescence

Early Adulthood
Middle Adulth
Late Adulthood

Birth to 2 years
2-6 years
6 to 11 years (girls)
6 to 13 years (boys)
11 to 13 years (girls)
13 to 15 years (boys)
13-15 years (girls)
15 to 17 years (boys)
15-18 years (girls)
17-19 years (boys)
18-21 years (girls)
19-21 years (boys)
21 to 35 years
35 to 50 years
50 to 65 years
Berdasarkan periodesasi perkembangan manusia di atas, siswa SMA yang rata-rata berada pada usia antara 15-19 tahun berada pada masa remaja madya (middle adolescence).
Hurlock (1980:10), membuat tugas perkembangan masa remaja yakni:
(1) Mencapai hubungan baru dan yang lebih matang dengan teman sebaya baik pria maupun wanita, (2) Mencapai peran sosial pria dan wanita, (3) Menerima keadaan fisiknya dan menggunakan tubuhnya secara efektif, (4) Mengharapkan dan mencapai perilaku sosial yang bertanggung jawab, (5) Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang-orang dewasa lainnya, (6) Mempersiapkan karir ekonomi, (7) Mempersiapkan perkawinan dan keluarga, (8) Memperoleh perangkat nilai dan system etis sebagai pegangan untuk berperilaku-mengembangkan ideologi. 
Dalam Panduan Umum Pelayanan BK Berbasis Kompetensi (Pusat Kurikulum, 2002) diuraikan tugas-tugas perkembangan siswa SMA yakni:
    1. Mencapai kematangan dalam beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
    2. Mencapai kematangan dalam hubungan dengan teman sebaya, serta kematangan dalam peranannya sebagai pria atau wanita.
    3. Mencapai kematangan pertumbuhan jasmaniah yang sehat.
    4. Mengembangkan penguasan ilmu, teknologi dan seni sesuai dengan program kurikulum dan persiapan karir atau melanjutkan pendidikan tinggi, serta berperan dalam kehidupan masyarakat yang lebih luas.
    5. Mencapai kematangan dalam pilihan karir.
    6. Mencapai kematangan gambaran dan sikap tentang kehidupan mandiri secara emosional, sosial, intelektual dan ekonomi.
    7. Mencapai kematangan gambaran dan sikap tentang kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
    8. Mengembangkan kemampuan komunikasi sosial dan intelektual, serta apresiasi seni.
    9. Mencapai kematangan dalam sistem etika dan nilai.
Developmental School Counseling Programs (dalam Sciarra, 2004:133), menyebutkan kompetensi yang harus dikuasai oleh siswa Sekolah Menengah Atas yakni:
  • Siswa kelas 9 harus mempunyai kemampuan: menyadari kebiasaan kerja yang positif, memperhalus pengetahuan mereka tentang keahlian, sikap, minat dan nilai-nilai yang mereka miliki, mengidentifikasi tujuan karir secara umum, membuat seleksi tujuan karir mendasar, menggunakan sumber-sumber karir dan latar tujuan dan pembuatan keputusan;
  • Siswa kelas 10 harus mempunyai kemampuan: mengklarifikasi peranan nilai dalam pilihan karir, membedakan pendidikan dan keahlian yang dibutuhkan dalam karir berdasarkan minat, menyadari pengaruh pada pekerjaan atau pilihan karir pada area kehidupan yang lain, mulai mengases secara realistik potensi mereka dalam lapangan yang bervariasi, mengembangkan keahlian dalam memprioritaskan kebutuhan yang dihubungkan dengan perencanaan karir;
  • Siswa kelas 11 harus mempunyai kemampuan: memperhalus tujuan karir masa datang melalui informasi tentang diri, menggunakan sumber-sumber yang ada, dan berkonsultasi dengan yang lain, mengkoordinasikan kelas yang telah diseleksi dengan tujuan karir, mengidentifikasikan persyaratan pendidikan spesifik yang diperlukan untuk mencapai tujuan, mengklarifikasi nilai-nilai pada diri sebagai suatu hal yang berhubungan dengan pekerjaan dan waktu luang;
  • Siswa kelas 12 harus mempunyai kemampuan: melengkapi persyaratan untuk transisi dari sekolah menengah atas, membuat komitmen untuk perencanaan karir, memahami potensi dengan adanya perubahan minat atau nilai-nilai yang dihubungkan dengan pekerjaan, memahami potensi karena adanya perubahan dalam pasar kerja, memahami perkembangan karir sebagai sebuah proses sepanjang hidup, menerima tanggung jawab untuk arah karir diri sendiri.
Berdasarkan tugas-tugas perkembangan siswa SMA di atas, dapat disimpulkan bahwa diantara tugas siswa SMA adalah persiapan karir (mempersiapkan karir ekonomi) atau melanjutkan pendidikan tinggi dan mencapai kematangan dalam pilihan karir (jabatan).  
Masa usia SMA ialah masa di mana pengambilan keputusan meningkat. Siswa SMA harus mengambil keputusan-keputusan tentang masa depan, teman-teman mana yang akan dipilih, dimana akan kuliah, program studi apa yang akan dipilih, dan seterusnya. Mann, Harmoni & Power (dalam Santrock, 195:13) menyatakan dibandingkan dengan anak-anak, remaja yang lebih muda cenderung menghasilkan pilihan-pilihan, menguji situasi dari berbagai perspektif, mengantisipasi akibat dari keputusan-keputusan dan mempertimbangkan kredibilitas sumber-sumber. Akan tetapi remaja yang lebih muda kurang kompeten dalam keterampilan pengambilan keputusan dibanding remaja yang lebih tua. Dapat disimpulkan bahwa siswa SMA yang lebih tua lebih kompeten dalam mengambil keputusan daripada siswa SMA yang lebih muda.
Besarnya minat remaja terhadap pendidikan sangat dipengaruhi oleh minat mereka pada pekerjaan (Hurlock, 1980: 220), hal ini berarti minat siswa SMA terhadap pendidikan akan dipengaruhi oleh minat terhadap pekerjaan. Kalau siswa SMA mengharapkan pekerjaan yang menuntut pendidikan tinggi, maka pendidikan akan dianggap sebagai batu loncatan. Biasanya siswa SMA lebih menaruh minat pada pelajaran-pelajaran yang nantinya akan berguna dalam bidang pekerjaan yang dipilihnya.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi sikap remaja terhadap pendidikan (Hurlock, 1980:221) yakni:
(1) Sikap teman sebaya; berorientasi sekolah atau berorientasi kerja, (2) Sikap orang tua; menganggap pendidikan sebagai batu loncatan ke arah mobilitasi sosial atau hanya sebagai suatu kewajiban karena diharuskan oleh hukum, (3) Nilai-nilai, yang menunjukkan keberhasilan atau kegagalan akademis, (4) Relevansi atau nilai praktis dari berbagai mata pelajaran, (5) Sikap terhadap guru-guru, pegawai tata usaha, dan kebijaksanaan akademis serta disiplin, (6) Keberhasilan dalam pelbagai kegiatan ekstra kurikuler, (7) Derajat dukungan sosial di antara teman-teman sekelas.
Lebih lanjut Hurlock (1980, 221) menyebutkan ada tiga macam remaja  yang tidak berminat pada pendidikan dan biasanya membenci sekolah yakni:
(1) Remaja yang orang tuanya memiliki cita-cita tinggi yang tidak realistik terhadap prestasi akademik, atletik atau prestasi sosial yang terus menerus mendesak untuk mencapai sasaran yang dikehendaki, (2) Remaja yang kurang diterima oleh teman-teman sekelas, yang merasa tidak mengalami kegembiraan sebagaimana dialami teman-teman sekelas dalam pelbagai kegiatan ekstrakurikuler, (3) Remaja yang matang lebih awal yang merasa fisiknya jauh lebih besar dibandingkan teman-teman sekelasnya dan karena penampilannya lebih tua dari usia yang sesungguhnya, seringkali diharapkan berprestasi lebih baik di atas kemampuannya.
Pada akhir masa remaja, minat pada karir seringkali menjadi sumber pikiran. Seperti diterangkan oleh Thomas (dalam Hurlock, 1980:221), bahwa pada saat tersebut remaja belajar membedakan antara pilihan pekerjaan yang lebih disukai dan pekerjaan yang dicita-citakan. Hal ini menandakan bahwa para siswa SMA akan mulai membedakan antara pilihan pekerjaan yang lebih disukai dan pekerjaan yang dicita-citakan. 

Sumber : http://caroline-lisa.co.cc

Minggu, 06 Maret 2011

Jelang UAS dan UN SMAN 1 Darma Gelar Istigosah



Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional (UASBN) & Ujian Nasional (UN)  tahun 2011 akan sebentar lagi menyambut anak didik kita. Serangkaian proses belajar dalam menghadapinya telah semuanya ditempuh, baik melalui jam belajar tambahan untuk siswa-siswi maupun belajar secara mandiri di rumah. Persiapan secara materi diperlukan, namun persiapan secara mental spiritual juga tidak boleh dilupakan.

Bagi para siswa Ujian Nasional tentunya suatu proses yang begitu menegangkan karena menentukan hasil belajar yang selama ini mereka tempuh. Oleh karena itu, SMAN 1 Darma pada hari Jumat  tanggal 4 Maret 2011, menggelar Istighosah (Doa bersama) yang diikuti oleh seluruh siswa-siswi kelas X, XI dan XII beserta jajaran Guru SMAN 1 Darma.  Acara dimulai sekitar pukul 08.00 WIB.
 

Acara ini dipandu oleh Bapak Nandi Sunandi S.Pd kemudian diikuti sambutan oleh Bapak Kepala SMAN 1 Darma, Drs.Dedi Harun yang memberikan motivasi kepada siswa-siswi  khususnya kelas XII agar selalu optimis, tetap belajar dan tidak lupa untuk selalu berdoa agar diberi kemudahan oleh Allah SWT dalam menempuh UAS & Ujian Nasional tahun 2011 ini.

Selanjutnya, istighosah pun dimulai dengan dipimpin doa oleh Bapak Kiyai H.Endoy yang juga sebagai ketua Komite Sekolah. (posted by hw)

Sabtu, 05 Maret 2011

SMA 1 Darma Juara Umum ke-3 Olimpiade Tradisional UNIKU 2011 Antar SMA Sederajat Se-Kab. Kuningan


 (Minggu,27 Peb 2011) Universitas Kuningan Telah menyelenggarakan Olimpiade Olahraga Tradisional UNIKU 2011 Antar SMA Sederajat Se-Kab. Kuningan. Tujuan diselenggarakan OOTrad ini dimaksudkan untuk melestarikan permainan-permainan yang digali dari budaya lokal( Jawa Barat). hmmm iya sii sekarang liat deh, mana ada anak kecil yang tau soal permainan / olahraga traditional, sekarang anak kecil kenalnya sama playstation, wii, blackberry, remote control, fesbuk dll. 

Cabang-cabang olahraga yang dilombakan di OOTrad antara lain :
  1. Egrang Bambu
  2. Bakiak
  3. Nyuhun Dingkul
  4. Beslakan
  5. Tarik Tambang
Kontingen Sekolah yang mengikuti acara tersebut diantaranya :
  1. SMKN 2 Kuningan
  2. SMKN 3 Kuningan
  3. SMK Karnas
  4. SMA Itus
  5. SMA Kosgoro
  6. SMAN 1 Darma
  7. SMK 1 Luragung
  8. SMA Jagara
  9. SMK Pertiwi
Sebelum cabang-cabang olahraga dilombakan, para peserta melakukan pawai aleut-aleutan yaitu jalan kaki bersama seperti longmarch yang mengitari kampus UNIKU dengan diiringi musik tradisional . Pawai ini diikuti oleh sekolah yang akan mengikuti lomba tersebut. Namun sayang kemeriahan acara ini tidak dibarengi dengan antusias mahasiswa UNIKU yang minim sekali untuk ikut menonton.

Dan akhir dari perlombaan yang menjadi Juara Umum Ke-1 dari SMK Karnas sekaligus mendapatkan Tropi dan Uang Tunai Sebesar Rp 750.000. dan Juara Umum Ke-2 dari SMA Itus mendapatkan Tropi dan Uang tunai sebesar Rp 600.000. dan Juara Umum ke-3 diraih oleh SMAN 1 Darma Sekaligus mendapatkan Tropi dan Uang Tunai sebesar Rp 400.000. 

Walaupun jadi Juara Umum ke 3 SMA 1 Darma tetap bangga dengan dirahinya tropi tersebut, mungkin karena kurang persiapan dan sebagainya. 

Kami sangat suka dan mendukung kegiatan yang dilakukan oleh UNIKU ini, karena sebagai orang Sunda kami bangga, permainan-permainan ini dilestarikan kembali.  

SMAN 1 Darma Jadi Sekolah Favorit di Kuningan Selatan

Selasa, 14 April 2009
KUNINGAN (Suara Karya): Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Darma yang berada di Kuningan selatan siap berkompetisi dengan sekolah lainnya di Kabupaten Kuningan untuk menjadi sekolah favorit. Walaupun saat ini jumlah siswa baru 169 orang, namun sekolah yang ada di lereng Gunung Ciremai itu saat ini telah menjadi sekolah negeri boarding school pertama di Kuningan.

Menurut Kepala SMAN 1 Darma Drs Dedi Harun, dengan misi menyukseskan program pendidikan menengah di Kuningan selatan, sekolahnya siap berkompetisi. Untuk itu, berbagai fasilitas yang tersedia akan dimanfaatkan semaksimal mungkin. "Dengan kemampuan seadanya, kami siap menjadi sekolah yang diharapkan siswa dan orangtua di Kuningan selatan," kata Dedi Harun di ruang kerjanya, Sabtu (11/4).


Ia menyebutkan, sekolahnya dengan fasilitas bangunan baru yang didesain boarding school serta sistem pengajaran yang multiguna dan mudah diserap siswa, saat ini telah memanfaatkan teknologi komputer melalui handphone. "Dengan sistem pembelajaran melalui handphone, siswa dapat dengan cepat mengakses mata pelajaran," kata Dedi.


Dengan program mutu pendidikan yang baik, para siswa SMAN 1 Darma diharapkan bisa bersaing dengan siswa-siswa sekolah unggulan lain yang telah ada di Kuningan. (Suara Karya Online)

PMR Wira SMA Negeri 1 Darma

Palang Merah Remaja
Palang Merah Remaja atau PMR adalah organisasi kepemudaan binaan dari Palang Merah Indonesia yang berpusat di sekolah-sekolah dan bertujuan memberitahukan pengetahuan dasarkepada siswa sekolah dalam bidang yang berhubungan dengan kesehatan umum dan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan.

Pendidikan dan pelatihan PMR
Untuk mendirikan atau menjadi anggota palang merah remaja disekolah, harus diadakan Pendidikan dan Pelatihan Diklat untuk lebih mengenal apa itu sebenarnya PMR dan sejarahnya mengapa sampai ada di Indonesia, dan pada diklat ini para peserta juga mendapatkan sertifikat dari PMI. Dan baru dianggap resmi menjadi anggota palang merah apabila sudah mengikuti seluruh kegiatan yang diadakan oleh palang merah remaja disekolah.
Jumbara
Jumbara atau Jumpa Bhakti Gembira adalah kegiatan besar organisasi PMR seperti halnya jambore pada organisasi Pramuka Jumbara diadakan dalam setiap tingkatan. Ada jumbara daerah dan Jumbara Nasional.
Tribakti PMR
Seperti halnya pramuka yang memiliki dasadharma pramuka, maka dalam PMR dikenal tri bakti yang harus diketahui, dipahami dan dilaksanakan oleh semua anggota. TRIBAKTI PMR tersebut adalah:
  1. Berbakti Kepada Masyarakat.
  2. Mempertinggi Mutu Ketrampilan dan Memelihara Kebersihan Serta Kesehatan.
  3. Mempererat persahabatan nasional dan internasional.
Prinsip dasar kepalangmerahan
Seperti halnya pramuka yang memiliki dasadharma pramuka, maka dalam PMR dikenal 7 Prinsip Dasar yang harus diketahui dan dilaksanakan oleh setiap anggotanya. 7 Prinsip Dasar tersebut adalah:
  1. Kemanusiaan
  2. Kesamaan
  3. Kenetralan
  4. Kemandirian
  5. Kesukarelaan
  6. Kesatuan
  7. Kesemestaan
yang biasa disingkat menjadi ManSaNeManSuSaSe agar mudah diingat dan dijalankan.
PMR dan INDONESIA
PMR adalah organisasi di Sekolah yang wajib diikuti oleh siswa/siswi, karena harus ada Unit Kesehatan Sekolah UKS. Ada beberapa tingkatan PMR yaitu, Tingkat mula, madya dan wira. Tingkat mula adalh untuk anak berusia 6-12 tahun (anak SD). Untuk madya, anggotanya adalah siswa setingkat SMP. Sedangkan Wira untuk remaja setingkat SMA.

Visi MIsi SMA Negeri 1 Darma


A.     Visi Sekolah
“Utama dalam IMTAQ, Profesional dalam Pembelajaran dan Kompetitif dalam Prestasi “
Indikator :
  1. Terwujudnya lingkungan sekolah yang agamis dan asri.
  2. Terrwujudnya kelembagaan sekolah yang handal dan profesional dalam pembelajaran
  3. Ter rwujudnya sekolah yang kompetitif dalam prestasi akademik dan non akademik.
B.      Misi Sekolah
Misi
  1. Mewujudkan proses pembelajaran yang religius, aktif, kreatif dan menyenangkan
  2. Mewujudkan lembaga sekolah yang handal dan civitas akademik yang professional
  3. Mewujudkan pendidikan yang menghasilkan lulusan yang beriman, bertaqwa, cerdas dan terampil serta memiliki keunggulan kompetitif

SMAN 1 Darma Peringati Maulid Nabi

Maulid Nabi Muhammad SAW adalah peringatan hari lahir Nabi Muhammad SAW, yang di Indonesia perayaannya jatuh pada setiap tanggal 12 Rabiul Awal dalam penanggalan Hijriyah. Kata maulid atau milad dalam bahasa Arab berarti hari lahir. Perayaan Maulid Nabi merupakan tradisi yang berkembang di masyarakat Islam jauh setelah Nabi Muhammad wafat. Secara subtansi, peringatan ini adalah ekspresi kegembiraan dan penghormatan kepada Nabi Muhammad.
Tak, terkecuali di setiap sekolah selalu diperingati hari-hari besar umat Islam termasuk Maulid Nabi Muhamad SAW. SMAN 1 Darma tiap tahun selalu rutin memperingatinya dengan diisi berbagai kegiatan keagamaan yaitu ceramah agama, lomba qiroat Quran, lomba pidato agama dengan tiga bahasa yaitu bahasa Inggris, bahasa Indonesia dan bahasa Sunda, dan tak ketinggalan paling seru lomba membuat tumpeng.

Kembali ke pokok pembahasan, memperingati maulid Nabi Muhammad saw bertujuan agar umat muslim benar-benar ingat akan dampak lahirnya Nabi Muhammad saw, yang tak lain adalah risalah untuk segenap manusia. Nabi Muhammad diutus bukan hanya untuk sekelompok orang saja, melainkan untuk segenap manusia. Jika demikian adanya, nilai-nilai yang dibawa oleh Nabi Muhammad pun, harus dipegang teguh oleh umat muslim sedunia. Kedamaian dan mendamaikan. Bukan perpecahan, apalagi memecah belah.



Sejarah berdirinya SMA Negeri 1 Darma



Pendirian SMA Negeri 1 Darma, berawal dari keprihatinan masyarakat Kecamatan Darma yang harus mengeluarkan biaya transportasi pendidikan yang cukup tinggi. Sehingga diawali dengan sosialisasi dan musyawarah pendirian tanggal 22 Maret 2006 yang dihadiri Pemerintah Desa, BPD, LPM, Tokoh Masyarakat, dan Pemilik Tanah.
Tahun pelajaran 2006/2007 dimulai Penerimaan Siswa Baru (PSB). Selanjutnya melalui dana ABT Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan, tanah seluas 10.000 m² milik masyarakat dibebaskan pada tanggal 15 Desember 2006. Proses penegerian dilakukan melalui Surat Keputusan Bupati Kuningan Nomor : 421.5/KPTS.204-Disdik/2007 tanggal 25 April 2007.
Akhir tahun 2006/2007 Jumlah lulusan SMP/MTs. se Kecamatan Darma Mencapai 510 siswa, yang berasal dari 3 SMP dan 2 MTs, yakni SMP Negeri 1 Darma, SMP Negeri 2 Darma, SMP Negeri 3 Darma, MTs. Negeri Darma dan MTs. Ar Rasyid Ciparay Darma. Dengan kondisi seperti ini diharapkan SMA Negeri 1 Darma bisa berkembang dan mampu meningkatkan Indek Pembangunan Manusia (IPM) Kecamatan Darma.
SMA Negeri 1 Darma berada di Kecamatan Darma Kabupaten Kuningan tepatnya di Desa Cipasung yang berbatasan dengan Kabupaten Majalengka. Kecamatan Darma termasuk kecamatan yang cukup besar dengan Jumlah penduduk 49.536 (Hasil Suseda Kabupaten Kuningan Tahun 2005), yang tersebar di 19 Desa, dan Desa Cipasung berada di tengah-tengah wilayah Kecamatan.
Lokasi sekolah berada di sebelah Barat pemukiman penduduk yang bersebelahan dengan Lapangan Sepak Bola Brajaguna, sehingga suasana ligkungan sekolah aman, nyaman dan kondusif serta mudah dilalui transportasi karena berjarak 100 m dari jalan utama Provinsi, yang memudahkan akses ke berbagai daerah. Letak geografis seperti ini, menjadi salah satu faktor arus murid berasal dari luar Kecamatan Darma, yakni dari SMP/MTs. Kadugede dan Cikijing Majalengka.
Dengan kondisi seperti ini 5 (lima) atau 20 (dua puluh) tahun ke depan wilayah Kecamatan Darma menjadi pusat pengembangan pendidikan wilayah Kuningan Barat Daya.